Kamis, 10 Juni 2010

”Either you are with us, or you are with the terrorists” (George W. Bush)

Serangan pesawat terbang yang ditujukan ke WTC dan Pentagon pada 11 September membuat Amerika Serikat dan dunia seakan tersentak. Betapa tidak, dua lambang supremasi dan kekuatan Amerika Serikat sebagai negara adidaya dapat diserang dan bahkan WTC dapat diluluh lantahkan. Arah kebijakan seketika juga berubah. Jika sebelumnya, membawa semangat neoliberalisme, Amerika Serikat sangat gencar mempromosikan kerjasama baik bilateral, regional, maupun internasional, terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Amerika Serikat benar-benar memiliki peran dan pengaruh dalam konstelasi internasional. Namun, sekali lagi, serangan 11 September benar-benar telah merubah segalanya. Serangan 11 September diduga digawangi oleh gerakan teroris yang diketuai oleh Osama Bin Laden. Akibatnya, War on terrorism menjadi bahan promosi yang didasarkan pada kebijakan luar negeri yang dikeluarkan seketika itu juga yang dilakukan oleh Amerika Serikat (Pieterse, 2004). Bahkan hal tersebut telah menjelma menjadi alat legitimasi dan justifikasi bagi setiap kebijakan Amerika Serikat yang berkaitan dengan perang terhadap terorisme.

Salah satu statement yang begitu mencerminkan kebijakan War On Terrorism adalah doktrin dari Bush, “Kamu bersama kita, atau bersama teroris.” Hal ini begitu menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk memerangi terorisme. Amerika Serikat terkesan akan ikut memerangi setiap negara yang tidak mendukung kebijakan War On Terrorism nya. Namun, kebijakan ini dirasa telah berjalan tidak sesuai tujuan awalnya. Ada indikasi Amerika Serikat memiliki kepentingan lain di balik War On Terrorism. Pendudukan Amerika Serikat terhadap Irak terindikasi dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menguasai minyak. Terlebih lagi, Amerika Serikat seakan telah bertindak terlalu jauh dalam implementasi kebijakannya. Intervensi Amerika Serikat ke Afghanistan sampai sekarang telah menunjukkan indikasi adanya pendudukan, bahkan malah membuat kekacauan lain yang di luar tujuan awal dari kebijakan yang dibuat. Pada intinya, kebijakan War On Terrorism yang berlangsung sekarang mulai menyimpang dari tujuan awal ketika kebijakan itu dibuat dan cenderung disisipi oleh kepentingan-kepentingan lain yang terselubung.





Referensi :



Pieterse, Jan Nederveen. 2004. Neoliberal Empire, dalam Globalization or Empire?. London: Routledge



1 komentar:

  1. 1xbet korean betting sites | Review 2021 | Legalbet
    The 1xbet KOKO online betting 1xbet site is one of the 샌즈카지노 best casinos worrione online that offers free bet offers for Nigerian players as well as a wide

    BalasHapus