Kamis, 13 Mei 2010

“The presidency requires the constitution of an athlete, the patience of a mother, and the endurance of an early Christian” (Woodrow Wilson)

Rakyat Amerika Serikat memiliki harapan yang begitu besar kepada setiap presiden yang memimpin mereka. Seperti yang disampaikan oleh Thomas Cronin, rakyat Amerika membutuhkan pemerintahan pusat dan kepresidenan yang kuat, namun mereka juga khawatir jika pemerintahan justru hanya menyebabkan “American King”. Harapan-harapan mereka terhadap presiden terkadang bersifat kontradiktif. Contohnya adalah mereka menginginkan presiden mereka menjadi seorang inspirator yang dapat mengangkat harapan rakyatnya, namun terlalu banyak inspirasi hanya akan menjadikan angan-angan saja dan cenderung semu. Rakyat Amerika juga menginginkan presiden yang biasa saja namun memiliki kinerja yang luar biasa dan kompeten. Pada intinya, rakyat Amerika menginginkan seorang presiden yang bersahaja namun memiliki kinerja yang luar biasa. Keseimbangan ini merupakan sesuatu hal yang sulit untuk dicapai.

Berkaitan dengan segala harapan yang ada pada setiap rakyat Amerika terhadap presidennya, presiden Amerika memiliki peran yang beragam. Presiden Amerika dapat beperan kepala negara yang bertugas untuk memimpin beragam upacara kenegaraan, berperan sebagai kepala eksekutif yang bertugas mengawasi kinerja Federal Bureaucracy, berperan sebagai kepala diplomat yang bertugas untuk bertemu para duta besar dan membuat kesepakatan, berperan sebagai pusat komando yang bertugas untuk menentukan langkah-langkah para jendral dan kaptennya dalam militer, berperan sebagai pengatur kesejahteraan yang bertugas untuk mengalokasikan dana bagi kemakmuran rakyatnya, dan berpera sebagai pemimpin partai yang bertugas untuk mengkampanyekan partainya. Keadaan demikian sering kali menimbulkan konflik peran yang overlap satu sama lain misalnya saat presiden berperan sebagai seorang diplomat yang idealnya memperjuangkan kepentingan negara, bukan hanya kepentingan golongan atau partainya saja. Tugas presiden memang banyak, namun diharapkan presiden tetap menjunjung tinggi kepemimpinan. Pendayagunaan sumber-sumber dan kerjasama harus benar-benar dimaksimalkan dengan tetap menjunjung tinggi perbedaan yang ada. Setidaknya inilah uraian dari apa yang disampaikan Woodrow Wilson, bahwa sebenarnya presiden memiliki banyak peran yang mungkin kontradiktif dan dapat menimbulkan konflik peran dikarenakan adanya overlapping dalam tugasnya. Namun, hal ini tidak menjadikan presiden dapat bertindak di luar hukum dan keadilan, karena bagaimanapun juga keadilan harus tetap dijunjung tinggi dan ditegakkan.



Referensi :



Melusky, Joseph. 2000. The American Political System : An Owner’s Manual. McGraw-Hill Higher Education.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar