Jumat, 16 April 2010

Strategi dan Studi Strategi

Strategi merupakan kegiatan yang mengandung unsur perencanaan, berisi gambaran tujuan yang akan dicapai, seperti yang diartikan oleh Henry Mintzberg bahwa “Strategy is perspective, that is, vision and direction”. Selain itu juga ada beberapa pengertian dasar strategi yang lain, diantaranya, “Strategy refers to basic directional decisions, that is, to purposes and missions” (George Steiner), kemudian “The essence of strategy is choosing to perform activities differently than rivals do” (Michael Porter, 1996), dan juga “Strategy is not only the creation of advantage but also the creative destruction of the opponent’s advantage” (D’Aveni, 1994). Strategi pertama kali dikenalkan oleh dunia militer. Strategi umumnya digunakan untuk merencanakan bagaimana sebuah peperangan dapat dimenangkan. Strategi juga mengevaluasi modal, sumber daya, dan alat yang dapat dimaksimalkan untuk mengalahkan lawan sebagai suatu visi. Tidak jarang jika dalam penerapannya, strategi tidak mengenal nilai etis karena strategi memang disusun untuk fokus dalam menggapai suatu visi. Memahami akan pentingnya sebuah strategi, maka lahirlah suatu studi yang membahas tentang strategi secara mendalam yaitu studi strategi.

Studi strategi muncul pasca perang dunia 2 dan lebih tepatnya pada saat awal perang dingin (John Baylis, 2007). Studi strategi muncul ketika pemimpin-pemimpin negara harus mempertahankan kepentingan negaranya dari ancaman negara lain. Hal ini tejadi sebagai akibat gagalnya collective power yang kemudian merefleksikan pemikiran kaum realis bahwa dunia yang anarki tidak dapat dihindarkan dari konflik dan perang. Studi strategi dibangun dari perspektif yang interdisipliner yang didalamnya terdapat berbagai dimensi kajian. Dimensi kajian itu berangkat dari dimensi militer yang memang menjadi awal lahirnya sudi strategi. Selain militer juga ada dimensi politik, ekonomi, sosiologi, dan bahkan psikologi. Banyakya dimensi dalam studi strategi ini membuat studi strategi sendiri menjadi suatu disiplin yang strategis. Perkembangan studi strategi juga dibarengi dengan perkembangan globalisasi sehingga isu-isu baru akibat munculnya globalisasi juga mejadi kajian dalam studi strategi. Berkembangnya teknologi, munculnya ancaman baru, dan berkembangnya perspektif universal juga menambah bumbu bagi perkembangan studi strategi.

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa studi strategis pada awalnya dibangun oleh strategi militer. Dalam perkembangannya, strategi militer telah memunculkan strategi-strategi baru di bidang keamanan dan ekonomi. Strategi-strategi baru itu seperti strategi nuklir, bisnis, manajemen, dan sebagainya. Kemunculan strategi-strategi baru itu tentu saja dilatar-belakangi oleh kebutuhan dunia yang teah berkembang dengan pesat. Sebelum membahas tentang perkembangan dimensi strtategi, perlu diketahui bahwa strategi pertama kali dikenalkan oleh militer. Strategi militer yang disebut juga sebagai strategi klasik karena dianggap menjadi awal mula munculnya strategi. Memabahas strategi militer maka tidak bisa dilepaskan dari perang. Terdapat beberapa konsep tentang strategi militer yang diungkapkan oleh dua ahli militer terkenal, “What is of supreme importance in war is to upset the enemy’s strategic plans, next best is to disrupt his alliance by diplomacy, and the next best is to attack his army, the worst policy is to attack cities” (SunTzu). Kemudian, “Strategy as The use of engagement for the purpose of war”, “War is thus an act of force to compel our enemy to do our will” (Clausewitz). Dari segi militer, strategi dimaknai sebagai sebuah perencanan untuk memenangkan perang dan mengalahkan musuh.

Selanjutnya yang kedua adalah strategi nuklir. Strategi nuklir merupakan pergeseran ruang lingkup strategi militer. Keadaan terasa sangat menakutkan saat ancaman akan perang nuklir muncul. Perang nuklir adalah perang yang melibatkan nuklir bukan hanya ancaman konflik fisik melainkan juga konflik batin. Perkembangan teknologi militer yaitu nuklir membuat tingkat ketegangan yang dirasakan oleh tidak hanya mereka yang berperang tetapi juga masyarakat sipil bahkan juga dunia semakin tinggi. Perang nuklir menjadi sesuatu yang sangat mengerikan jika perang itu sampai terjadi, contohnya ketika perang dingin terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, tingginya tensi telah terjadi meskipun perang nuklir itu sendiri belum terjadi dan perang tersebut masih hanya berupa ancaman-ancaman saja, tidak terbayang bagaimana yang akan terjadi dari segi reaksi dan dampak yang dapat diakibatkannya jika perang nuklir itu benar-benar terjadi saat perang dingin. Strategi, dalam hal ini berusaha mengkaji upaya-upaya yang memanfaatkan nuklir sebagai alat tempurnya. Pertempuran yang dimaksud di sini bisa berarti tempur secara fisik maupun secara psikis.

Ranah yang ketiga adalah strategi bisnis. Strategi ini berbeda dengan dua strategi sebelumnya yaitu militer dan nuklir yang sedikit memiliki kesamaan yaitu berkaitan dengan adanya perang. Strategi bisnis lebih memainkan perannya di bidang ekonomi dan “perang” nya pun berbeda dengan perang yang ada dalam dunia militer dan nuklir.
Ada beberapa pergeseran yang terjadi yang membedakan antara strategi bisnis dan lainnya. Dalam strategi bisnis, perang yang terjadi tidak dalam ukuran hidup dan mati sehingga lebih bersifat kompetisi bukan pertandingan atau pertarungan. Selain itu fokus strategi bisnis adalah pada internal reorganizing yang menjadikan strategi bisnis tidak bisa terlepas dari manajemen. Salah satu contoh adanya strategi bisnis adalah suatu kondisi dimana terdapat perusahaan yang bersaing dengan perusahaan lain tidak hanya dalam kualitas produk yang diciptakan tetapi juga konsumen yang ingin ditariknya, hal itu bergantung terhadap strategi yang digunakan terkait dengan keinginan atau tujuannya tersebut. Inilah aspek-aspek yang menjadi ranah studi strategi kontemporer.


Referensi :

Baylis, John dan Writz, James. 2007. Strategy In The Contemporary World. New York : Oxford University Press
file://localhost/F:/strtgi%20bahan/strategicthinking.html
http://media.wiley.com/product_data/excerpt/30/07879650/0787965030.pdf.
www.vibiznews.com (file://localhost/F:/strtgi%20bahan/journal_last.php.htm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar